Koops Habema TNI Tembak Dua OPM di Nduga, tapi Bisa Kabur
JAKARTA -- Sejak awal 2024, Organisasi Papua Merdeka (OPM), khususnya Kodap III/Ndugama pimpinan Egianus Kogoya berulang kali berusaha menyerang Pos TNI di Kampung Paro, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. Penyerangan tersebut dilancarkan seiring dengan niat OPM mengganggu keamanan wilayah di Bum Cenderawasih.
Menyikapi penyerangan OPM tersebut, Komando Operasi Harus Berhasil Maksimal (Koops Habema) TNI terus melaksanakan penindakan terhadap OPM. Terakhir, prajurit TNI berhasil melumpuhkan anggota OPM di wilayah Paro.
Kepala Penerangan Koops Habema TNI, Letkol Arh Yogi Nugroho mengatakan, jajarannya beberapa kali berhasil menindak OPM di wilayah Paro. Terakhir, dua anggota OPM tertembak namun berhasil melarikan diri.
Menurut Yogi, Koops Habema TNI mampu mendapatkan beberapa barang bukti yang disita dari OPM, yang kabur ke hutan. Barang itu terdiri satu pucuk pistol FN beserta magasin, sebuah magasin senapan SS-2, 27 butir munisi 5,56 milimeter (mm), bendera Bintang Kejora OPM, sebuah busur dan beberapa anak panah tradisional, parang, serta sebuah noken.
"Keberhasilan Prajurit TNI melumpuhkan kekuatan OPM di Paro merupakan bagian dari upaya untuk menjaga stabilitas keamanan demi lancarnya proses percepatan pembangunan di Papua," ucap Yogi dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (21/4/2024).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen R Nugraha Gumilar membenarkan adanya peristiwa adu tembak tersebut, "Ya benar, Koops Habema berhasil menembak OPM yang sudah sering menyerang pos-pos TNI dan berhasil mendapatkan senjata api, panah dan barang lainnya milik OPM," ucap Nugraha.