Home > Mancanegara

Menlu Perempuan AS Pertama Madeleine Albright Meninggal

Kepergian Albright membuat video lamanya saat wawncara tentang sanksi AS kepada Irak yang menyebabkan 500 ribu anak-anak meninggal viral di Twitter.
Menlu AS periode 1997-2001, Madeleine Albright meninggal pada usia 84 tahun.
Menlu AS periode 1997-2001, Madeleine Albright meninggal pada usia 84 tahun.

WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) era Presiden Bill Clinton, Madeleine Albright dilaporkan meninggal pada usia 84 tahun. Laman Npr.org melaporkan, perempuan pertama yang menjadi menlu AS meninggal akibat penyakit kanker pada Rabu (23/3/2022) waktu lokal. "Dia dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman. Kami telah kehilangan ibu, nenek, saudara perempuan, bibi, dan teman yang penuh kasih," kata pernyataan keluarga.

Albright menjabat sebagai menlu periode 1997-2001. "Hillary dan saya sangat berduka atas meninggalnya Madeleine Albright. Dia adalah salah satu sekretaris negara terbaik, duta besar PBB yang luar biasa, profesor yang brilian, dan manusia yang luar biasa," kata eks Presiden Bill Clinton dalam sebuah pernyataan Rabu sore.

Albright dilahirkan di sebuah tempat di negara yang saat itu masih bernama Cekoslovakia pada 1937. Dia bersama keluarganya melarikan diri dari negaranya setelah pasukan Nazi menduduki Cekoslovakia pada 1939. Ayah Albright, Josef bertugas di Dinas Luar Negeri Cekoslowakia dan menjadi duta besar untuk Yugoslavia, menurut biografi dari Kantor Sejarawan Departemen Luar Negeri AS.

Kini di Twitter, muncul pernyataan Albright saat diwawancara salah seorang reporter televisi kala ia menjabat duta besar AS untuk PBB. Video lawas tersebut kembali viral dan banyak dibagikan berbagai akun untuk mengenang sosok Albright.

Reporter itu bertanya kepada Albright apakah kebijakan yang menewaskan satu juta warga, termasuk 500 ribu anak-anak di Irak akibat sanksi AS merupakan tindakan yang layak dilakukan? "Ini adalah pilihan yang sangat sulit, tapi kami pikir harga yang pantas dibayar," ujar Albright.

Meski begitu, perannya yang menonjol selama menjadi menlu AS adalah mengakhiri pembantaian di Balkan yang dilakukan pemimpin Serbia Slobodan Milosevic. Saat itu, AS bersama NATO akhirnya ikut campur tangan menangani konflik di Kosovo pada 1999, untuk mencegah genosida terhadap etnis Muslim Bosnia.

× Image